Pengertian tentang CC motor.

CC adalah singkatan dari Cubical Centimetre (cm3). Yang dimaksud adalah isi/volume silinder dalam satuan Cm3. Sehingga besarnya CC motor sama dengan besarnya isi silinder, dan isi silinder menentukan banyak nya gas yang masuk ke dalam silinder waktu motor melakukan langkah isap. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin besar CC motor berarti semakin besar tenaga yang dihasilkan oleh motor tersebut.

Dalam buku-buku petunjuk spesifikasi motor, besarnya isi silinder biasanya ditulis Displacement…CC. Adapun volume cylinder dapat dihitung bila Diameter Cylinder (bore) dan panjang langkah piston (stroke) diketahui ukurannya, dan ternyata hasilnya yang didapat dalam ukuran CC tidak jauh dari type motor yang bersangkutan.

Contoh : Suatu Motor mempunyai Bore = 50 mm.

Stroke = 45 mm.

Maka Volume Cylinder dapat dihitung sebagai berikut :

V = 11 D2 . S . X ½

= 3,14 X (5)2 X 4,5 Cm3 = 3,14 X 25 X 4,5 CC.

4 4

= 353,25 CC = 88,31 CC

4

Jadi Volume Cyllinder = 88,31 CC dan ternyata adalah volum : - cylinder untuk Honda type S90Z. Demikian juga pada Honda type Benly S110, Dispacement = 150 CC pada Yamaha Type RX 100, Displacement = 97 CC. Itulah perbedaan antara CC motor dengan type sepeda motor .

Bak Mesin / Carter / Crank Case.

Ialah bagian bawah dari motor yang berguna untuk :

a. Tempat minyak pelumas mesin / oli mesin

b. Tempat kruk AS denan perlengkapannya .

c. Tempat pesawat Kopling dan Versneling .

d. Tempat alat lainnya yang merupakan perlengkapan mesin.

Bak mesin terdiri dari belahan-belahan yaitu bak mesin kanan bak mesin bagian tengah dan tutup bak mesin bagian kiri.

Masing- masing belahan diikat satu dengan yang lain menggunakan baut-baut blok, yang setiap diperlukan membelah mesin baut- baut tersebutdapat dibuka dan dipasang.

Setiap sambung dilapisi dengan paking/gasket, kecuali pada belahan tengah pada motor 2 takt yang biasanya tidak menggunakan paking.

Gangguan-gangguan Bak Mesin dan cara Mengatasinya.

1. Bocor oli melalui sambungannya, periksa baut-bautnya bila baut-baut dalam keadaan keras maka gantilah paking-pakingnya.

2. Bocor oli melalui as slag, as pedal persneling, as skunder, gantilah oli silnya.

3. Lobang kedudukan as atau lager aus, serahkan ke bengkel bubut untuk di overboos.

4. Ada yang retak, di las bila mungkin atau diganti blok baru.

Catatan :

Bila waktu membelah mesin mengalami kesulitan jangan dicongkel obeng disambungannya, karena dapat merusak permukaan sambungannya. Lebih baik diketuk palu karet atau plastik. Kalau ada menggunakan alat special untuk membelah blok mesin yang disebut Crankcase Separating Tool/Crankcase Splitting Tool.

1. Piston/Zuiger/Torak.

Ialah alat yang terdapat di dalam Silinder yang gunanya untuk melaksanakan proses kerja motor, yaitu mengadakan langkah isap, mampat, kerja,dan buang.

Piston Motor 4 Takt.

Tanda-tandanya : a. Mempunyai tempat ring 3 buah

b. Pada permukaan bagian atasnya ada lekuk klep 2 buah, yaitu lekuk besar

dan lekuk kecil.

c. Pada dindingnya tidak terdapat cowak yang berarti.

Arti tanda-tanda yang ada pada permukaan piston motor 4 takt :

1. Tanda lekuk besar adalah lekuk klep IN (masuk), artinya waktu memasang lekuk besar tersebut harus menghadap ke klep masuk.

Tanda lekuk kecil adalah lekuk klep EX (buang), artinya waktu memasang lekuk kecil harus menghadap ke klep EX.

2. Tanda tulisan STD atau angka-angka adalah petunjuk ukuran piston, masih standart atau sudah oversize.

3. Tanda lekukan besar bertuiskan IN, artinya waktu memasang bagian tersebut harus menghadap ke klep masuk.

Piston Motor 2 Takt.

Tanda-tandanya : a. Mempunyai tempat ring hanya 2 buah.

b. Pada dindingnya terdapat cowak atau lubang yang berfungsi sebagai saluran

gas.

Arti tanda-tanda yang terdapat pada permukaan piston motor 2 takt :

1. Tanda tulisan STD atau angka-angka yang menunjukan ukuran.

2. Tanda panah adalah petunjuk waktu memasang arah panah tersebut harus menghadap kesaluranbuang/knalpot.

3. Pada tempat ring nya terdapat cam/tonjolan seperti paku yang adalah sebagai pedoman letak ujung-ujung pertemuan ringnya.

Syarat-syarat piston yang baik adalah :

a. Permukaan bagian atasnya harus bersih dari arang.

b. Dindingnya tidak terdapat goresan-goresan /baret-baret.

c. Terhadap silindernya tidak oblag/oleng.

d. Parit tempat ring tidak speleng ke atas dan ke bawah terhadap ringnya (ring baru).

Akibat-akibat kerusakan piston :

a. Bila permukaan atasnya kotor berakibat motor overhating, sering timbul suara menggelitik akibat detonasi.

b. Bila piston berbaret dan oblag terhadap silindernya, berakibat bocor compresi dan tekanan pembakaran, motor bersuara berisik , cepat panas, tenaga kurang, pada motor 4 takt asap knalpot putih tebal, boros oli, dan oli cepat kotor/hitam. Pada motor 2 takt, waktu di gas sering timbul ledakan-ledakan di dalam Carter, suara lager-lager kruk as berisik akibat kering dan mesin sulit dimatikan.

c. Bila ring-ringnya oblag ke atas ke bawah berakibat suara mesin berisik, karena ring-ring bergetar pada tempatnya.

Catatan : -Speling piston terhadap silindernya menurut standar adalah : 0,025 – 0,030 mm.

-Speling yang diperbolehkan di dalam praktek (toleransi) adalah kurang dari 0,050 berarti

Masih bias dipakai.

2. Ring Zuiger/Piston Ring.

Terpasang pada piston, gunanya untuk :

a. Merapatkan dinding piston dengan silinder.

b. Mencegah kebocoran compressi.

c. Mencegah kebocoran pembakaran.

d. Menimbulkan isapan motor.

e. Mencegah naiknya oli ke ruang bakar.

f. Mencegah naiknya oli ke ruang bakar (motor 4 takt).

Type Ring Zuiger.

Type ring yang digunakan pada sepeda motor ada 2 type yaitu :

1. Planne Ring : yaitu ring yang permukaan atas dan bawahnya datar sehingga disebut ring

Datar.

Ring type ini dipakai pada motor-motor Honda, Vespa, Lambretta dan scuter

Bajaj.

2. Keystone Ring : yaitu ring yang permukaan atasnya miring 7*, permukaan bagian bawahnya

datar.

Ring type inin dipakai pada motor-motor Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki.

Jenis Ring pada motor 4 Takt.

a. Ring Compressi I , berfungsi untuk mencegah bocor compressi dan mencegah bocor pembakaran.

Tanda-tandanya : - Warna putih mengkilat, agak tebal dibandingkan dengan ring

Compressi II.

b. Ring Compressi II, berfungsi membantu bekerjanya Ring Compressi I dan menimbulkan, isapan

Silinder.

Tanda-tandanya : - Warna putih suram, agak tipis dibandingkan dengan Ring Compressi I.

- Dibagian bawahnya terdapat parit/alur.

c. Ring Oli, berfungsi untuk meratakan oli di dinding silinder dan mencegah naiknya oli ke permukaan atas dari pistonnya.

Tanda-tandanya : - Dindingnya paling tebal dan mempunyai lubang-lubang oli.

Jenis Ring pada Motor 2 Takt.

a. Ring Compressi I, berfungsi untuk menimbulkan compressi silinder dan mencegah bocornya pembakaran motor.

Tanda-tandanya :- Dindingnya warna putih mengkilat atau putih kehijauan yang muda,

kadang tertulis tanda 1 st artinya first (ke satu).

b. Ring Compressi II, berfungsi untuk membantu Ring Compressi I, menimbulkan isapan carter dan

menimbulkan Compressi Carter pada motor 2 takt tersebut.

Tanda-tandanya :- Warna putih suram atau kehitam-hitaman, kadang tertulis 2 nd artinya

Second (ke dua).

Pemakaian Piston Ring.

Size atau ukuran ring harus sama dengan ukuran piston dan silindernya. Untuk beberapa type motor sering menggunakan alat yang disebut Expander Ring yang gunanya ntuk mempertinggi daya kerja dari ring yang bersangkutan.

Ring system Expander ini misalnya digunakan pada Ring Oli untuk Honda type CG 110/125, Yamaha pada ring ke dua.

Cara Memasang Ring :

1. Bagian yang terdapat tanda-tanda ukuran atau merk Ring harus menghadap TMA.

2. Alur ring harus bersih dan tidak aus.

3. Pemasangan dilakukan berturut-turut dari ring yang paling bawah ke atas.

4. Bila silinder akan dipasang, ujung pertemuan ringnya harus diatur supaya tidak berdekatan, ini untuk motor 4 takt karena tidak mempunyai pedoman. Untuk motor 2 takt sudah ada nok/cam tertentu tinggal menepatkan.

Akibat-akibatnya bila Ring zuiger rusak :

- Isapan dan compressi motor kurang sehingga motor susah dihidupkan.

- Pembakaran bocor ssehingga tenaga motor kurang, cepat panas, bersuara berisik.

- Oli naik ke ruang bakar sehingga boros oli, oli cepat kotor, asap knalpot putih tebal (pada motor 4 takt).

Catatan :

- Antara kerusakan Silinder, Piston, dan Ring Piston mempunyai akibat yang sama.

- Speling piston ring terhadap alurnya yang baik adalah 0,020 – 0,030 mm.

- Gap/renggang ujung pertemuan ring didalam silinder yang baik adalah 0,25 – 0,45 mm.

3. Piston Pen / Pen Torak.

Terdapat pada piston, gunanya :

a. Menghubungkan piston dengan batang pistonnya/stang zuiger.

b. Meneruskan gerakan dari piston ke stang zuiger.

c. Meneruskan tenaga tekanan pembakaran pada piston ke stang zuigernya.

Yang Perlu Diperhatikan :

Piston pen tidak boleh speling kedudukannya, baik terhadap piston maupun terhadap stang zuigernya. Bila kedudukan piston pen oblag/speling kemungkinan adalah :

§ Piston pen nya sudah aus.

§ Lobang piston pennya aus (piston atau small end).

§ Lager pen aus (khusus motor 2 takt).

Kedudukan piston yang oblag dapat berakibat :

1. Suara motor menjadi berisik.

2. Silinder, piston dan ringnya menjadi cepat rusak karena gerak naik turunnya piston tidak lurus.

3. Timing motor menjadi tidak tepat dan sulit tepat dan sulit di stelnya karena Tandan-Tanda Penyesuainya tidak cocok dengan kenyataannya. Bila di stel tepat kenyataannya Voor sehingga mesin panas dan tenaga kurang .

4. Stang Zuiger/connecting Rod/Batang Torak.

Gunanya untuk :

1. Menghubungkan piston denagn kruk as.

2. Meneruskan gerak piston ke krus as atau sebaliknya.

3. Merubah gerak naik turun menjadi gerak putar.

4. Meneruskan tenaga tekanan motor dari piston ke kruk as sehingga berubah menjadi tenaga putaran.

Syarat-syarat Stang Zuiger yang baik adalah :

a. Batangnya tidak bongkok.

b. Small end (kepala kecil) maupun Big end (kepala besar) tidak aus.

c. Kedudukannya pada kruk as tidak spleling ke atas dan ke bawah.

d. Main aksialnya masih memenuhi syarat yang baik, yaitu 0,8 – 2 mm.

Pengaruh Kerusakan Stang Zuiger terhadap Motor.

Bila stang zuiger mengalami kerusakan-kerusakan seperti : batangnya bengkok, small end aus, lager stangnya aus atau big end aus, kesemuanya itu dinyatakan dengan istilah Stang Zuiger Bengkok, karena akan mempengaruhi gerakan-gerakan piston yang tidak lurus.

Akibatnya lebih parah dari pada kedudukan piston pen yang speling ke atas dank ke bawah, yaitu :

1. Suara motor berisik, terutama waktu di gas.

2. Silinder bergores/baret-baret, demikian juga pistonnya.

3. Ring cepat aus, karena goresan-goresan yang berat tidak rata.

4. Motor cepat panas tenaga kurang.

5. Timing motor selalu Voor, sehingga sering timbul ledakan waktu di gas.

Perbaikannya tidak ada cara lain kecuali harus ganti stang zuiger baru, yang pemasangannyakita serahkan saja ke bengkel bubut.

Catatan :

§ Main aksial connecting rod yang baik 0,8 – 2 mm.

§ Speling sisi big end yuang baik antara 0.2 – 0.7 mm.

5. Kruk As/Poros, Engkol/Crank Shaft.

Adalah, alat mekanis motor yang gunanya untuk :

1. Merubah gerak naik turun piston menjadi gerak putar.

2. Tempat menyimpan tenaga putaran mesin.

3. Tempat kedudukan sebagian alat-alat mekanis motor.

Kedudukan kruk as pada bak mesin dilapisi dengan lager/bearing yang disebut lager kruk as/crank shaft bearing.

Bila lager ini maka akan berakibat kedudukan as speling ke atas dan ke bawah dan speling keluar kedalam.

Kedudukan kruk as yang demikian sudah tentu akan berakibat parah terhadap hidupnya motor, seperti :

a. Timbul suara berisik yang keras.

b. Kadang-kadang motor sebentar-sebentar mati.

c. Motor sangat panas dan tidak bertenaga.

d. Motor menjadi macet tidak dapat di slag/diputar kruk as nya.

Alat-alat lain yang perlu diperhatikan kedudukannya pada kruk as adalah :

1. Kedudukan magnetnya harus stabil (perhatikan spi magnetnya dan lobang spi nya).

2. Drat pada ujung kanan harus baik.

3. Oli sil kruk as (motor 2 takt) harus diganti baru bila kruk as di bongkar, hal ini untuk menjamin supaya compressi carter tidak bocor.

4. Letak balancer/keping imbangannya harus berjarak sama dan simetris/lurus betul.

Dengan kondisi kruk as yang serba memenuhi persyaratan yang baik maka merupakan salah satu syarat mutlak untuk mencapai kondisi mesin yang stabil dan sempurna hidupnya.

6. Gigi Kruk As/Timing Sprocket.

Gigi ini hanya terdapat pada kruk as untuk motor 4 takt sajakarena gunanya adalah untuk memutar gigi noken as.

Yang perlu diperhatikan adalah :

a. Tidak aus, supaya waktu mesin hidup tidak menimbulkan suara berisik dan tidak mengganggu tertib pengapian maupun tertib klep nya.

b. Waktu menghubungkan gigi kruk as dengan gigi noken as harus menepatkan tanda-tanda pedomannya, sebab bila tidak, dapat berakibat mesin tidak hidup. Karena gerk naik turun piston tidak sesuai dengan terbuka dan tertutup nya klep, sehingga rencana kerja motor 4 takt tidak dapat terlaksana.

Catatan : gigi kruk as tersebut sering disebut gigi sentrik kruk as.

7. Noken As/Cam Shaft/Poros Hubungan.

Alat ini terdapat pada motor 4 takt, yang gunanya untuk : mengatur saat-saat terbuka dan tertutupnya klep/katup.

Supaya Noken As dapat mengatur saat-saat terbuka dan tertutupnya klep sesuai dengan rencananya maka noken as harus dalam kondisi yang baik. Dan bila noken as mengalami gangguan, maka berakibat terhadap hidup dan tenaga motor.

Kondisi noken as harus diperhatikan sebagai berikut :

1. Bila kedudukan nya speling berakibat :

§ Motor cepat berisik.

§ Mesin cepat panas dan tenaganya kurang.

§ Kadang-kadang sulit dihidupkan karena tertib klep tidak teratur dan pada motor-motor system OHC, saat penyalaannya berubah-ubah/tidak stabil.

2. Bila Cam/Nok aus berakibat :

§ Tenaga motor kurang dan motor over heating (terlalu panas).

§ Compressi motor rendah yang berarti tenaga motor tidak mencapai maksimumnya.

3. Bila bagian tengahnya aus berarti mengurangi tinggi nok dan berakibat :

§ Terbuka klep kurang luas sehingga gas baru yang masuk kurang dan gas buang yang keluar juga tidak bersih.

§ Motor tidak mencapai tenaga maksimum dan cepat panas.

Cara memperbaiki gangguan noken as :

a. Bila noken as dalam keadaan baik tetapi kedudukannya speling bawalah silinder kop dengan noken as nya ke bengkel bubut untuk over boos lobang kedudukan noken asnya. Ini berlaku untuk motor system OHC.

Untuk motor system OHC bawalah bak mesin dengan noken asnya untuk di overboos lobang noken as nya.

b. Bila kedudukannya noken as speling dan noken as nya sendiri aus dibagian cam atau center nya, makagantilah noken as yang baru dan bila duduk nya masih speling maka harus di overboos seperti tersebut diatas.

Catatan : Waktu membuka atau memasang noken as, harus dilakukan pada keadaan silinder

Kop yang terpasang kuat, kecuali untuk system OHV.

8. Cam Sproket/gigi Noken As/Gigi Cam.

Gunanya untuk menerima putaran dari gigi kruk as baik langsung maupun tidak langsung dan meneruskan tersebut ke noken as.

Yang harus doperhatikan :

1. Giginya tidak aus supaya tidak menimbulakan suara berisik waktu motor hidup.

2. Waktu menghubungkan dengan gigi kruk as harus menepatkan tanda pedomannya.

Pada Sepeda Motor Honda terdapat 3 macam hubungan gigi noken as dengan gig kruk as, yaitu :

a. Hubungan langsung gigi dengan gigi terdapat pada type 050 dan CG.

b. Hubungan dengan menggunakan Rantai Ganda terdapat pada Benly.

c. Hubungan dengan Rantai Mesin Tunggal terdapat pada C70, C90, S90, S90Z, CB100K, CB125S, CB125Twin dan lain-lain.

Jumlah gigi pada can Sprocket adalah 2 X dari jumlah gigi pada timing sprocket,sehingga terjadi perpindahan putaran sebagai berikut :

§ Bila krus as berputar 1 X, maka noken as berputar ½ X.

§ Bila kruk as berputar 2 x, maka noken as berputar 1 X.

Sehingga setia 1 X proses kerja motor 4 takt akan terjadi :

a. Kruk as berputar 2 X putaran = 2 X 360* = 720*.

b. Piston bergerak 4 X langkah = 4 X 180* = 720*.

c. Noken as beputar 1 X putaran = 1 X 360* = 360*.

d. Klep IN terbuka 1 X, dan klep EX 1 X.

Catatan : bila waktu menghubungkan gigi kruk as dengan gigi noken as tidak tepat pada

Tanda-tanda pedomannya,maka berakibat mesin tidak dapat dihidupkan.

3 komentar:

  1. terimakasih atas ilmu pengetahuannya..thanks...:-)

    BalasHapus
  2. Trms atas inpormasi yg sangat berguna ini.cocok bwt para pemula yg ingin oprek-oprek motor.

    BalasHapus